Kamis, 04 April 2013

Pendekatan Tradisional untuk Perumusan Teori Akuntansi


Pendekatan Tradisional untuk Perumusan Teori Akuntansi

1. Sifat Dasar Akuntansi
Akuntansi adlah sebuah seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisarandengan aturan baku dan dalam satuan uang, transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian dirinya memiliki karakter keuangan dan selanjutnya interpretasi atas hasilnya. Pandangan tentang sifat dasar akuntansi adalah:

a)      Akuntansi sebagai ideologi
Ideologi adalah pandangan umum yang terlepas dari wawasannya yang parsial yang mungkin penting mencegan kita untuk memahami masyarakat dimana kita tinggal dan kemungkinan untuk mengubahnya.Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi sebagai suatu sarana untuk mempertahankan dan melegitimasi aturan-aturan sosialekonomi dan politik yang berlaku saat ini.

b)      Akuntansi sebagai bahasa
Akuntansi dipandang sebagai suatu bahasa bisnis karena akuntansi adalah suatu alat mengemunikasikan informasi suatu bisnis.

c)      Akuntansi sebagai catatan historis
Akuntansi dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejarah atau historis suatu organisasi dan transaksi-transaksinya dengan lingkungannya, baik bagi pemilik maupun pemegang saham perusahaan, pencatatan akuntansi menyediakan suatu sejarah kepengurusanmanajer terhadap sumber daya pemilik.

d)     Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini
Tesis utama dari pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun laporan laba rugi harus didasarkan pada suatu basis penilaian yang lebih mencerminkan kenyataan ekonomi daripada biaya historis.Tujuan utama dari gambarin akuntansi ini dalah menentukan laba yang sebesarnya.

e)      Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi diasumsikan smenjadi suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau pemancar, saluran komunikasi, dan serangkaian penerima. Ketika dianggap sebagai suatu proses komunikasi, akuntansi didefinisikan sbagai suatu proses pengodean abservasi dalam bahasa sistem akuntansi, memanipulasi tanda-tanda dan pelaporan sistem dan penerjemahan serat pengiriman hasilnya.

f)       Akuntasi sebagai komoditas
Pandangan ini mengasumsikan akuntansi ada karena terdapat permintaan akan informasi khusus dan akuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya. Sebagai suatu komoditas publik, akuntansi menyediakan dasar ideal untuk regulasi, memberikan dampak kepada kebijakan publik dan mengawasi seluruh jenis kontrak antara organisasi dengan lingkungannya.

g)      Akuntansi sebagai mitos
Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akuntansi, suatu fenomena ekonomi kompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang lebih mudah dan dapat dimengerti, sehingga menciptakan lebih banyak mitos daripada kenyataan.

h)      Akuntansi sebagai alasan logis
Akuntansi mungkin digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa dan karenanya menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian mereka dimasa datang. Dengan adanya ketidaktepatan dan ketidak pastian yang melingkupi kebanyakan angka akuntansi, akuntansi mungkin digunakan sebagai suatu cara untuk melegitimasi kemunculannya.

i)        Akuntansi sebagai perumpamaan
Akuntansi memberikan kontri busi terhadap penciptaan suatu gambaran atau citra dari organisasi. Akuntansi bertindak sebagai suatu gambaran organisasi melalui suatu peristiwa yang telah diseleksi dan transaksi yang terjadi diorganisasi.

j)        Akuntansi sebagai percobaan
Perusahaan dapat melakukan percobaan melalui pemakaian data, teknik, laporan, atau pengungkapan akuntansi yang berbeda agar sesuai dengan lingkungan tertentu dan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang berubah, dan bukannya terhambat atau terpaku kepada pendekatan konvensionalyang sama.Akuntansi merupakan percobaan terutama ketika ia bersifat sukarela, inovatif, dan tentatif.

k)      Akuntansi sebagai distorsi
Oleh karena akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau mempengaruhi tindakan-tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihakyang mencoba untuk memanipulasi arti dari pasar yang akan dilihat oleh pengguna. Prilaku disfungsional mencakup pengiriman suatu pesan yang tidak jujur atau terdistorsi yaitu suatu hal yang diharapkan oleh manajen untuk diinterpretasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan keyakinan actual mereka mengenai atribut yang belum diteliti dari keputusan mereka.Metode yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi enam katregori yaitu: pertama, perataan atau penghalusan, kedua, pembiasan, ketiga, pemfokusan, keempat, permainan, kelima, penyaringan, keenam, tindakan illegal.




1.     Penyusunan dan verifikasi Teori
Secara umum pengertian akuntansi berorientasi proses dan juga berorientasi pengguna informasi (user) sebagai berikut; dari segi pendekatan proses akuntansi merupakan suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dinyatakan dalam satuan uang atau moneter dan menginterpretasiakn hasilnya. Dari sisi pendekatan pengguna informasi, akuntansi merupakan suatu aktifitas jasa berfungsi mamberikan informasi kuantitatif, yang bersifat finansial, tentang kesatuan ekonomi, yang diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan dan cara bertindak alternatif.

2.     Hakikat Teori Akuntansi
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan bisnis bagi peramalan dan penjelasan prilaku dan peristiwa akuntansi. Teori didefinisikan sebagai suatu rangkaian gagasan atau konsep,definisi dan usulan yang paling berhubungan yang melambangkan suatu pandangan sistematis atas fenomena melalui penentuan hubungan yang ada diantara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
E.S. Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi sebagai serangkaian prinsip yang luas yang memberikan suatu kerangka referensi umum dimana praktik akuntansi dapat dievaluasi dan membantu perkembangan dari praktek dan prosedur baru. McDonald berpendapat bahwa suatu teori harum memiliki tiga elemen yaitu; pengodean fenomena ke dalam suatu penyajian simbolis, memanipulasi atau kombinasi yang mematuhi aturan tertentu, dan penerjemahan kembali kefenomena dunia nyata.

3.     Metodelogi Dalam Perumusan
Perbedaan dua opini pendekatan dan nilai antara praktik akuntansi dan riset akuntansi mengarah pada dua penggunaan metodelogi. Satu bersifat deskriptif, dan yang lainnya bersifat normatif. Akuntansi deskriptif adalah metodelogi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara tradisional adalah usaha untuk menjustifikasi apa yang terjadi dengan mengodifikasikan praktik akuntansi. Akuntansi normatif adalah teori yang berusaha untuk menjustifikasi apa yang seharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi.

4.     Pendekatan untuk Perumusan Teori Akuntansi
a)      Pendekatan Nonteoritis
Pendekatan nonteoritis adalah suatu pendekatan pragmatis atau praktis dan pendekatan kekuasaan.Pendekatan pragmatis terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaannya dengan praktek dunia nyata yang berguna alam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis.Pendekatan kekuasaan umtuk perumusan suatu teori akuntansi yang terutama digunakan oleh organisasi profesional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik akuntansi.



b)      Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif dimulai dari dalil akuntansi dasar atau premis dan dilanjutkan dengan prinsip-prinsip akuntansi melalui cara logis yang dipakai sebagai pedoman dan dasar bagi pengembangan teknik akuntansi. Pendekata ini berawal dari yang umum ke yang khusus. Langkah-langkah yang digunakan untuk memproleh pendekatan deduktif meliputi ; Menentukan tujuan dari laporan keuangan, memilih postulat dari akuntansi, menghasilkan prinsip dari akuntansi dan mengembangkan teknik dari akuntansi.
c)      Pendekatan Etis
Inti dasar dari pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran, keadilan, dan kenyataan. Konsep tersebut merupakan kriteria utama dari D.R Scott untuk perumusan teori akuntansi.
d)     Pendekatan Sosiologi
Pada dasarnya pendekatan sosiologi merupakan suatu pendekatan dimana prinsip atau teknik akuntansi yang ada dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam komunitas. Pendekatan sosiologi terhadap formulasi suatu teori akuntansi telah memberikan kontribusinya kepada evolusi sebuah sub disiplin ilmu akuntansi beru yang dikenal sebagai akuntansi sosioekonomi. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong entitas bisnis yang berfungsi di sistem pasar bebas untuk memperhitungkan dampak dari pengaruh kegiatan produksi mereka sendiri dalam lingkungan sosial melalui pengukuran, internalisasi, dan pengungkapan dalam laporan keuangan mereka.
e)      Pendekatan ekonomi
Pada pendekatan etis berfokus pada suatu konsep kewajaran dan pendekatan sosiologi berfokus pada suatu konsep kesejahtraan sosial maka pendekatan ekonomi berfokus pada suatu konsep dari kesejahtraan ekonomi umum. Berdasarkan pada pendekatan, pilihan dari teknik akuntansi yang berbeda akan tergantung pada pengaruh mereka pada situasi ekonomi nasional.

5. Pendekatan Selektif untuk Perumusan Teori Akuntansi

Pendekatan selektif adalah merupakan akibat dari berbagai usaha oleh individu dan profesional serta organisasi pemerintah untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi.Pendekatan ini telah memberikan peningkatan pada pendekatan baru yang sedang diperdebatkan dalam literatur yaitu pendekatan peraturan, pendekatan prilaku, serta pendekatan kejadian, prediksi, dan positif.

      Pertanyaan :
a.       Bagaimana akuntansi dapat disebut sebagai distorsi apabila akuntansi dapat mengendalikan atau mempengaruhi tindakan-tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal?
b.      Bagaimana pendekatan teoritis dapat dikatakan pragmatis atau praktis dalam pendekatan kekuasaan tersebut?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Miftha Faridz's Blog