Selasa, 09 April 2013

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN


1.  Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang terdapat di tiga pasar informasi. Laporan keuangan dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok yaitu:
1.     Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau nonoperasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.
2.     Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
3.     Profesi akuntansi (accounting proffesion) membentuk kelompok ketiga yang dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan
2.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4
APB Statement No. 4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembatasan.
1.   Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
2.  Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a)      Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.
b)      Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba..
c)       Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
3.  Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:
a.       Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b.      Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
c.       Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.
d.     Netralis, yang artinya hasil akuntasi ditujukan untuk kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.
2.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari “Laporan Trueblood” yaitu:
1.       Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menjadi dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.
2.       Tujuan dari laporan keuangan terutaman adalah untuk melayani para pengguna yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka mengenai aktivitas perusahaan.
3.        Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat kepada para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah, waktu, dan ketidakpastian yang terkait.
4.       Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan.
 “Laporan Trueblood” menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:
1.       relevansi dan materialistis
2.       bentuk dan substansi
3.       keandalan
4.       kebebasan dari bias
5.       komparabilitas
6.       konsistensi; dan
7.       dapat dimengerti.
3. Menuju ke Arah Kerangka Konseptual
3.1. Hakikat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi. Asas menjadi konsep yang mendasari konsep akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berminat. Konsep-konsep seperti itu menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
3.2      Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual
 Ada sembilan masalah yang disajikan untuk didiskusikan dan diselesaikan
Masalah 1: Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan?

·         Pandangan aktiva / kewajiban, atau disebut juga pandangan neraca atau pandangan pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance view), berpendapat bahwa pendapatan dan beban hanya berasal dari perubahan dalam aktiva dan kewajiban.
·         Pandangan pendapatan / beban, yang disebut juga pandangan laporan laba rugi atau pandangan penandingan (income statement or matching view), berpendapat bahwa adanya pendapatan dan beban yang dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang tepat (proper matching).
·         Pandangan nonartikulasi didasarkan atas adanya kepercayaan bahwa artikulasi akan diikuti oleh redundansi (pencatatan yang berlebihan), “karena seluruh peristiwa yang dilaporkan di laporan laba rugi juga dilaporkan di neraca, meskipun dari sudut pandang yang berbeda
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan; mereka mencerminkan keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkan menimbulkan arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk mentransfer sumber daya ekonomi kepada entitas lain di masa depan. Penghasilan adalah peningkatan dari aktiva bersih perusahaan di luar beban-beban “modal”.
Setiap kemungkinan komponen dari penghasilan (pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat didefenisikan sebagai berikut:
1.     Pendapatan dan beban
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan, yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefenisikan sebagai peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban yang tidak mempengaruhi modal. Begitu pula beban, yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefenisikan sebagai penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yang timbul dari penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa selama suatu periode tertentu.

2.     Keuntungan dan kerugian
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan didefenisikan sebagai meningkatnya aktiva bersih di luar peningkatan dari pendapatan atau perubahan modal. Begitu pula kerugian didefenisikan sebagai penurunan dari aktiva bersih di luar penurunan dari beban atau perubahan modal. Jadi keuntungan dan kerugian merupakan bagian dari penghasilan yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban.

Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan baik dari unit pengukuran maupun atribut yang hendak diukur. Sepanjang kepentingan dari unit pengukuran, pilihannya adalah antara jumlah dolar akrual dan dolar yang telah disesuaikan dengan daya beli umum. Sedangkan sepanjang kepentingan dari atribut tertentu yang hendak diukur, ada lima pilihan yang tersedia:
1.       Metode biaya historis;
2.       biaya saat ini;
3.       nilai jual saat ini;
4.       nilai jual yang diharapkan; dan
5.       nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.
3.3      Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual
Secara ringkas, lima Statement of Financial Accounting Concepts yang dikeluarkan dan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis adalah:
1.       SFAC No. 1, “Objective of Financial Reporting by Business Enterprises”, yang menyajijan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2.       SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Infomation”, yang melihat karakteristik-karakteristik yang membuat informasi akuntansi berguna.
3.       SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises”, yang memberikan defenisi mengenai elemen-elemen dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
4.       SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises”, yang menetapkan pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental serta pedoman mengenai bagaimana informasi sebaiknya secara formal dicantumkan dalam laporan keuangan.
5.       SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas ruang lingkupnya untuk mencakup organisasi-organisasi nirlaba.
6.       SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements”, memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan menyajikan nilai-nilai sebagai basis pengukuran
3.4      Tujuan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi – yaitu, informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan dan lain-lain.
Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Organisasi-organisasi Nonbisnis
Tiga karakteristik utama yang membedakan organisasi-organisasi nonbisnis adalah:

1.       Sejumlah besar sumber daya diterima oleh penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
2.       Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atau jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.
3.       Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat organisasi dilikuidasi.
3.5    Konsep-konsep Fundamental
Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
o  Relevansi mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan menajer dengan mengubah atau mengonfirmasikan ekspetasi mereka atas hasil atau konsekuensi dari tindakan atau peristiwa.
o  Keandalan (reliability) diartikan sebagai “kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan.
o  Kualitas sekunder (secondary qualities) Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang diusulkan oleh Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 FASB. Komparabilitas dijabarkan sebagai penggunaan metode yang sama dalam suatu waktu oleh perusahaan tertentu.
o  Pertimbangan biaya-manfaat (cost-benefit consideration) diakui sebagai salah satu batasan umum. Informasi akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya. Jadi, sebelum menyiapkan dan menyebarkan informasi keuangan, biaya dan manfaat dari penyediaan informasi tersebut harus diperbandingkan.
o  Materialistis (materiality) dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan. Materialistas adalah suatu kondisi yang dianggap penting secara relatif.
4       Laporan-Laporan Lain
4.1    Laporan Perusahaan
1.       Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari usaha perusahaan dibagi di antara para karyawannya, penyandang modal, negara dan investasi kembali.
2.       Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan manfaat-manfaat yang diterima.
3.       Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan hubungan keuangan antara perusahaan dengan negara.
4.2    “Laporan Stamp”
Pendekatan yang diusulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat revolusioner. Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi bagi identifikasi tujuan-tujuan pelaporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada.

1 komentar:

gallinafabin mengatakan...

Casinos Near DC | MapyRO
The 당진 출장안마 closest casinos in Washington 서산 출장샵 State include Hollywood 제천 출장샵 Casino Columbus, Harrah's Cherokee Casino and Cherokee Riverview 대전광역 출장안마 Casino. Find casinos in the Are there casino hotels close to DC?How far is Harrah's Cherokee Casino from the 서울특별 출장샵 airport?

Posting Komentar

 
Copyright © Miftha Faridz's Blog